Home

Sabtu, 06 Agustus 2011

Peninggalan Bruce Lee Dilelang

Tigabelas jenis barang peninggalan legenda kung fu Bruce Lee akan dilelang di Hong Kong akhir pekan ini.
Barang-barang yang dilelang termasuk surat bertuliskan tangan Lee serta jaket yang dikenakannya di film box office, "Game of Death."
Surat yang dilelang ditulis Bruce buat temannya di Seattle, Taky Kimura pada 1966. Kimura merupakan pendamping Bruce Lee saat menikah pada 1964.
"Saya kira item paling penting dalam lelalng ini adalah surat bertuliskan tangan Bruce Lee sepanjnag tiga halaman," kata Anna Lee dari balai lelang Phila China.
"Surat ini menggambrakan tentang hari-hari awal Bruce di Hollywood dan bagaimana ia mengajarkan kungfu kepada bintang-bintang tenar. Surat ini ditujukan kepada teman lama sekaligus muridnya di Seattle," lanjut Anna.
Surat Bruce Lee ini diperkirakan akan laku 38.500 dolar AS dan semua barang duperkirakan mampu menghasilkan 113 ribu dolar AS.
Pada 1993, janda mendiang Bruce Lee, Linda melelang sekitar 200 barang peninggalan suaminya dalam sebuah lelang di Los Angeles. (Sumber : Kompas.com)

Hati-hati Saat Ditilang Polisi

Pasca-kematian Wahyuni Simangunson (26), beredar iimbauan melalui BlackBerry Messenger (BBM) tentang kewaspadaan terhadap polisi yang menilang di jalan. Wahyuni diduga dirampok dan dibunuh oleh polisi gadungan yang menilangnya.
"Polisi resmi yang menilang di jalan itu selalu menggunakan plang bertuliskan operasi tilang atau pemeriksaan. Jumlah polisinya selalu lebih dari dua orang. Itu tandanya," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Komisaris Besar Tagam Sinaga, Sabtu (6/8/2011).
Tagam mengimbau warga agar tetap waspada. Akan tetapi, jangan sampai mengabaikan dan apatis terhadap polisi yang menggelar operasi.
Dia juga berjanji akan segera mengusut kasus yang menimpa Wahyuni. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Karo dan Samosir. Wahyuni hilang sejak tanggal 1 Agustus dan ditemukan tewas di Samosir pada 5 Agustus.
Mobil dan uang Rp 70 juta raib. Saat ini, keluarga korban masih menunggu jenazah Wahyuni di rumah duka, Jalan Raya Binjai Km 10, Medan. (Sumber : Kompas.com)

Minggu, 17 Juli 2011

Pendiri Facebook Terpopuler di Google+

Google membuat Google+ sebagai pesaing Facebook dan Twitter dalam hal social media. Namun, beberapa saat setelah Google+ diluncurkan, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg membuat kejutan dengan akun Google+ yang dia miliki. Kejutan pertama, tentu saja ketika Zuckerberg diketahui memiliki akun Google+. Kejutan lain, adalah saat Zuckerberg menjadi orang yang paling banyak di-follow di jejaring sosial Google ini. Seperti dikutip dari laman The Guardian, popularitas Zuckerberg di Google+ bahkan melampaui dua orang pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin. Zuckerberg memiliki sekitar 184.000 followers, yang pasti akan terus bertambah. Sedangkan, Page hanya memiliki sekitar 94.000 followers dan Brin sekitar 71.000 followers. Namun, di akun Google+ yang dimilikinya, Zuckerberg belum menulis satu posting apapun. Tidak hanya itu, aktivitas Zuckerberg di Google+ terakhir kali yang tercatat adalah melakukan setting untuk menjaga privasi, dengan menutup informasi mengenai siapa saja yang menjadi followers-nya. Sebelumnya, keberadaan Mark Zuckerberg di Google+ menjadi perhatian komunitas online. Namun, Zuckerberg merasa tidak ada yang istimewa. "Mengapa orang-orang sangat terkejut dengan mengetahui kalau saya memiliki akun Google." Google+ memang berkembang pesat sejak diluncurkan, sekitar dua minggu lalu. Saat ini, diperkirakan Google+ digunakan oleh sekitar 5 hingga 10 juta orang. Sebagai social media, Google+ dinilai memiliki sejumlah kelebihan dibanding Facebook atau Twitter. Lingkaran pertemanan di Google+ dapat dibatasi sesuai keinginan (Circles). Kemudian, Google+ juga memiliki fasilitas chat (Hangouts), bahkan dengan menambahkan fitur chatting melalui webcam. Selain itu, fungsi jejaring sosial juga terlihat dengan adanya fitur menonton Youtube bersama teman di fitur Hangouts. Mesin pencari pun bisa dilakukan dari Google+, tanpa harus meninggalkan laman itu terlebih dulu. (sumber : vivanews.com)

Jumat, 15 Juli 2011

Pengguna Internet RI Tumbuh Tercepat

Michele Guthrie, JAPAC Director, Strategic Business Development Google menyebutkan, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar atau ‘Land of Market’. 
Guthrie menyebutkan, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan pengguna internet tercepat dan ini adalah peluang yang sangat besar. Pengguna internet harian di Indonesia, menurut Guthrie, sebanyak 71 persen menghabiskan waktunya selama rata-rata 35 jam dalam sepekan untuk mengakses internet. Kemudian, penggunaan smartphone juga semakin populer, terutama di kalangan anak muda dan berpendidikan. "Itu benar-benar luar biasa," ujar dia pada ajang IDBYTE 2011 di Jakarta. Andy Zain, Chief Executive Officer Numedia Global, pemilik aplikasi MIG33 menjelaskan hal serupa. Potensi bisnis online dan telepon seluler masih sangat terbuka. Dia menyebut Indonesia adalah pengguna Opera Mini terbesar di dunia dan ini menunjukkan pengguna internet melalui telepon seluler lebih banyak."Indonesia is not a trend follower, we are trend creator," ungkap Andy. Potensi yang sangat terbuka itu, lanjut Andy, tidak hanya pada segmen bisnis online, tetapi juga penyedia perangkat telepon seluler, konten seluler, perbankan, dan potensi lainnya yang benar-benar belum tergarap maksimal."Pasar periklanan dunia maya di Indonesia mencapai Rp60 triliun pada 2010, dengan pertumbuhan 20 persen per tahun," kata Andy. Selain itu, Andy menjelaskan, potensi pasar teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia mencapai Rp220 triliun pada 2010 dan diprediksi mencapai Rp440 triliun tahun ini. "Tantangannya adalah bagaimana membuat produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat yang berbeda-beda di tiap daerah," pungkasnya. (sumber : vivanews.com)

Kamis, 14 Juli 2011

Google Mengubah Cara Otak Mengingat

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan penggunaan luas mesin pencari dan penyimpan data online mengubah cara otak mengingat. Otak memilih tak mengingat data yang mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google.
Para ilmuwan yang dipimpin Betsy Sparrow, dosen psikologi dari Universitas Columbia, melakukan empat percobaan memori yang berbeda. Bersama Daniel M. Wegner dari Harvard dan Jenny Liu dari Universitas Wisconsin, Madison, melakukan percobaan, partisipan disuruh mengetik kalimat 40 bit seperti "mata kalkun lebih besar dari otaknya" ke dalam komputer. Separuh partisipan percaya informasi ini akan disimpan di komputer, sementara separuh lagi percaya akan dihapus.
Partisipan secara signifikan lebih mudah mengingat informasi yang tak bisa ditemukan lagi nanti. "Partisipan tidak membuat usaha untuk mengingat ketika mereka berpikir bisa nanti ditemukan di pernyataan yang telah mereka baca sebelumnya," tulis para peneliti seperti dilansir 
The New York Times.
Percobaan kedua, bertujuan menentukan apakah akses komputer berdampak untuk apa yang kita ingat. "Jika ditanyakan pertanyaan apakah ada negara yang memiliki bendera hanya satu warna, sebagai contoh," tulis penulis, "apakah kita memikirkan bendera atau segera mencari di internet?"
Dalam percobaan ini, setiap peserta diminta mengingat kedua pernyataan tadi dan dari lima folder, di folder manakah data disimpan. Peneliti terkejut ketika menemukan orang sepertinya lebih mudah mengingat folder.
Percobaan ini mendalami aspek yang dikenal sebagai 'ingatan transaktif', ungkapan bahwa kita mengandalkan keluarga, teman dan teman kerja sebagai referensi untuk menyimpan informasi.
"Saya suka menonton bisbol," kata Sparrow. "Namun saya tahu suami saya mengetahui fakta bisbol, sehingga ketika saya ingin bertanya sesuatu tinggal bertanya padanya dan saya tak perlu mengingatnya."
Sparrow menyebutkan, dampak internet atas ingatan masih belum tergali luas. Namun penelitiannya ini menyimpulkan bahwa internet telah menjadi sistem penyimpanan eksternal utama manusia. "Ingatan manusia beradaptasi dengan teknologi komunikasi," katanya. 
Kemajuan internet, dengan logaritma rumit mesin pencari, telah membuat akses informasi semudah mengangkat jari. Tak perlu banyak biaya untuk menemukan yang kita cari. 
(sumber : vivanews.com)

Ditemukan, Solusi untuk Mengatasi Insomnia


Dari penelitian yang dilakukan oleh Madhu Kaza, seorang seniman dan penulis India berusia 36 tahun yang tinggal di Amerika Serikat, terungkap bahwa membacakan cerita pengantar tidur sangat efektif untuk menolong para penderita insomnia. Kesimpulan ini didapat setelah sejak Mei lalu Kaza berkeliling dari rumah ke rumah orang asing yang ia tidak kenal di kawasan Manhattan dan Brooklyn untuk meninabobokkan mereka dengan cerita pengantar tidur. Dalam proyek yang diberi nama “Here Is Where We Meet” sesuai dengan novel karangan John Berger, ia telah membacakan cerita pengantar tidur bagi delapan orang dewasa yang menderita insomnia di kawasan itu. Adapun cerita yang ia bawakan di antaranya adalah ‘The Metamorphosis’ karya Kafka, cerita petualangan anak ‘Danny the Champion of the World’ karya Roald Dahl, sampai ke novel karangan John Fowles yang berjudul ‘The French Liutenant’s Woman.’ “Saya hanya mendatangi mereka lalu mereka pilih cerita apa yang ingin saya bacakan dan saya membacakannya untuk mereka,” ucap Kaza seperti dikutip dari New York Daily News, 15 Juli 2011. Dosen menulis paruh waktu di New York University ini juga menerima panggilan ke rumah sebagai bagian dari program tersebut. “Bagian lain dari proyek ini adalah seputar keramahan. Proyek ini memantau seputar pertemuan seseorang dengan orang lain yang bukan teman akrabnya, bukan kekasihnya, atau juga bukan orangtuanya,” ucap Kaza. Pada pengujian, Kaza hanya membacakan cerita pada orang dewasa yang menjadi ‘pasiennya’ secara empat mata. Sebelumnya, keduanya perlu menyepakati bahwa Kaza boleh keluar dari rumah sang pasien jika pasien itu sudah tertidur. Dan sejauh ini, baru penderita insomnia wanita saja yang ia bacakan cerita. “Dari percobaan, umumnya mereka tertidur dalam waktu singkat,” kata Kaza. “Secara rata-rata, saya belum pernah mendapati penderita insomnia yang tetap terjaga meski sudah lebih dari satu jam saya bacakan cerita pengantar tidur,” ucapnya. Berikutnya, Kaza menyebutkan, ia akan mencoba menjalankan uji coba ini menggunakan rekaman suaranya untuk mengantarkan para penderita insomnia tersebut ke peribaannya. (sumber : vivanews.com)




Facebook Jajaki Buka Kantor di Indonesia

Facebook mempertimbangkan untuk membuka kantor cabangnya di Indonesia. Informasi itu disampaikan oleh Javier Olivian, Head of International Growth Facebook. "Mungkin kami akan membuka kantor di Indonesia," kata Olivian, dalam presentasinya pada konferensi IDBYTE 2011, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2011. Pertimbangan ini merupakan jawaban dari salah satu peserta konferensi yang menanyakan kemungkinan Facebook akan membuka kantornya di Indonesia. Sebab, Indonesia adalah pengguna Facebook terbesar kedua di dunia. "Indonesia itu luar biasa, sekarang menjadi pengguna Facebook terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat," ungkap Olivian. Berdasarkan data Socialbakers.com total pengguna Facebook hingga saat ini adalah 715.208.900 pengguna. Indonesia menempati posisi kedua terbanyak pengguna Facebook di dunia dengan jumlah 39.171.320  pengguna per 14 Juli 2011 dan diikuti oleh India di peringkat ketiga dengan jumlah 30.429.860.
umlah pengguna Facebook asal Indonesia hanya kalah oleh Amerika Serikat yang menempati posisi pertama dengan 151.861.960 pengguna Facebook. Hal itulah yang mejadikan pertimbangan bagi Facebook untuk membuka cabang di Indonesia. Namun, Olivian menjelaskan, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi terlebih dahulu kepada  pertumbuhan jumlah pengguna di situs jejaring sosial itu.
"Kami masih konsentrasi ke pertumbuhan pengguna, membuat inovasi baru dan melanjutkan apa yang ada dulu," pungkas Olivian.
Facebook merupakan salah satu peserta IDBYTE, yang merupakan acara konferensi, pameran dan penghargaan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan industri digital di Indonesia. IDBYTE sendiri adalah pengembangan dari Bubu Awards yang telah diadakan sebanyak enam kali. IDBYTE menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi kelas dunia untuk berbagi pengetahuan dan informasi terkini seputar strategi, teknologi dan insight di Industri digital. 
(sumber : vivanews.com)